Kenyataan ini menunjukkan bahwa penyebaran La Galigo diturunkan melalui dua tradisi yakni tradisi tulis dan tradisi lisan. Kedua tradisi ini ditemukan pada masyarakat Bugis dan menjadi baku karena ketertulisannya. Sedangkan tradisi lisan La Galigo lebih dikenal dengan nama Sawerigadding tokoh utama dalam La Galigo, menyebar pada hampir berbagai etnik yang ada di Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Melayu.
Berdasarkan ribuan halaman menuskripnya dan jalinan tokohnya yang berbelit-belit , menempatkan teks La Galigo itu sebagai karya sastra terpanjang dan terbesar di dunia yang setara dengan Mahabrata dan Ramayana dari India serta sajak-sajak Homerus dari India. Karena itu, menurut Sirtjo Koolhof (1995:1) La galigo menempati posisi yang unik, baik di Nusantara maupun di Dunia, setidak-tidaknya itu apabila dilihat dari sudut panjang syairnya. Epos Mahabrata jumlah barisnya antara 160.000-200.000 sementara La Galigo mencapai lebih dari 300.000 baris panjangnya.
![]() |
Naskah La galigo yang tersimpan di musium Zeeuwse Bibliotheek, Nederland. Naskah ini merupakan salah satu dari dua naskah La Galigo di dunia yang bergambar. |
2 komentar:
Wow Keren Bangat
Makasihh :))
Blog kamu juga keren ....
Posting Komentar